Chapter 9 from Em Griffin books
Uncertainty Reduction Theory (Charles Berger)
Chuck Berger believes it’s natural to have doubts about our ability to predict the outcome of initial encounters. Bahkan professor komunikasi menyatakan bahwa “the beginning of personal relationships are fraught with uncertaintics”. Teori ini berfokus pada bagaimana komunikasi manusia digunakan untuk gain knowledge dan membuat pengertian.
Misalnya, seorang murid baru masuk ke dalam kelas. Hal ini memicu ketidakpastian para murid lama. Nah, ketika murid baru memperkenalkan dirinya, barulah murid lama percaya bahwa ia adalah murid baru yang akan belajar bersama sma dengan mereka.
Interpersonal ignorance is not bliss. Its frustrating! Berger contenda that our drive reduce uncertainty about new acquitances gets a boost from any of three prior conditions:
1. Antisipasi pada interkasi kedepannya: kita tahu dan kita akan melihat itu lagi
2. Keuntungan insentif: mereka memiliki apa yang kita mau
3. Penyimpangan: mereka berlaku in a weird way
# Uncertainty Reduction: To Predict and explain
pertama, berkenaan dengan behavioral (keyakinan). Misalnya tiba tiba mucul pertanyaan pada diri sendiri “harus ga sih bersalaman? Siapa ya yang bakal bayar makanan ini. Dia atau aku?
Kedua, berkenaan dengan pertanyaan kognitif. Yaitu “apa yang dirasakan adalah senang saat ia bekerja? Apa dia sedang marah, sedih,
Jadi, mengurangi ketidakpastian berarti menerima informasi yang membuat kamu untuk menolak beberapa kemungkinan.
# An Axiomatic theory: certainty about uncertainty
Axiom adalah yang berarti dianggap berharga atau sesuai atau dianggap terbukti dengan sendirinya tanpa perlu bukti. Tiap Aksioma menggambarkan hubungan antara ketidakpastian (konsep teoretis sentral) dan satu konsep lainnya.
1. Aksiom 1
Jika kedua orang asing bertemu dan mereka berbicara lebih banyak dengan satu sama lain, mereka akan menjadi lebih pasti mengenai satu sama lain. Selanjutnya, ketika mereka berusaha untuk mengenal satu sama lain dengan lebih baik, mereka akan berbicara lebih banyak satu sama lain.
2. Aksiom 2
Ketika dua orang asing bertemu dan saling mengekspresikan diri dengan cara yang nonverbal yang hangat, mereka akan menjadi lebih pasti mengenai satu sama lain, dan ketika mereka melakukan ini, mereka akan meningkatkan afiliasi nonverbal satu dengan yang lainnya. Mereka mungkin akan lebih banyak menggunakan ekspresi wajah, melakukan kontak mata yang lebih lama, atau mungkin saling menyentuh dengan cara bersahabat ketika mereka sudah mulain nyaman.
3. Aksiom 3
Tingkat ketidakpastian yang tinggi menyebabkan meningkatkan perilaku pencarian informasi. Ketika tingkat ketidakpastian menurun, perilaku pencarian informasi juga menurun. Aksioma ini menunjukkan hubungan yang positif antara dua konsep tersebut.
Makin sedikit ketidakpastian yang ada, maka makin sedikit pencarian informasi yang dilakukan, begitupun sebaliknya.
4. Aksiom 4
Oleh karena ketidakpastian yang cukup tinggi antara dua orang asing yang mengobrol, maka mereka mulai dengan pembicaraan yang ringan dan tidak secara nyata membuka diri. Keintiman dari isi komunikasi mereka sangat rendah, maka ketidakpastian mereka akan sangat tinggi. Aksioma keempat ini menyatakan bahwa jika mereka terus mengurangi ketidakpastian maka derajat tingkat keintiman akan menjadi lebih tinggi. Berger (1979) menyatakan bahwa selama proses pembukaan diri ini, para partisipan harus menilai integritas dari keterbukaan itu.
5. Aksiom 5
Selama dua orang asing atau lebih bertemu merasakan ketidakpastian mengenai satu sama lain, mereka akan cenderung untuk menerima perilaku masing-masing. Resiprositas (reciprocity) menyatakan bahwa jika seseorang memberikan sedikit detail personal, lainnya akan melakukan hal yang sama. Makin banyak orang berbicara satu sama lain dan mengembangkan hubungan mereka, makin mereka percaya bahwa resiprositas akan terjadi suatu titik tertentu.
6. Aksiom 6
Kemiripan di antara orang akan mengurangi ketidakpastian, sementara ketidakmiripan akan meningkatkan ketidakpastian. Aksioma ini menyatakan sebuah hubungan yang negatif.
Ketika orang asing saling bertemu dan ternyata mereka satu tempat kerja, mereka mungkin mempunyai kesamaan yang mengurangi beberapa ketidakpastian mengenai satu sama lain secara cepat. Akan tetapi, ketidakmiripan yang mereka miliki akan memengaruhi tingkat ketidakpastian mereka.
7. Aksiom 7
Ketika dua orang berusaha menghilangkan ketidakpastian, mereka akan meningkatkan kesukaan mereka satu dengan yang lainnya. Jika terus merasakan ketidakpastian yang tinggi kemungkinan mereka tidak saling menyukai.
8. Aksiom 8
Ketika dua orang berbagi jaringan komunikasi, hal tersebut dapat mengurangi ketidakpastian satu sama lain.
# Pesan ditujukan untuk mengatasi tanggapan yang tidak pasti
· Seeking Information
a. Active Strategy: kebanyakan dari kita memiliki kepercayaan diri pada kemampuan kita untk menyaring bias dan mendapatkan informasi berharga
b. Interactive Strategy: berbicara dengan bertatap muka, dan menanyakan pertanyaan spesifik
· Choosing Plan Complexity: karakteristik pesan yang akan disampaikan, berdasarkan tingkat kedetailannya dan jumlah yang akan digali dari penerimaan pesan itu.
· Hedging: lindung nilai. Kemungkinan yang akan dilakukan oleh pemberi pesan ketika pesan yang mereka sampaikan gagal.
· The Hierarchy Hypotesis: prediksi ketika seseorang digagalkan dalam upayanya menyampaikan pesan. Mereka mengubah elemen pesan/ menguranginya.
# Mengurangi ketidakpastian yang berlangsug dalam sebuah hubungan: dapat dikatakan sebagai teori guncangan dalam hubungan
· Relational Uncertainty
Keraguan tentang pikiran kita sendiri, pikiran orang lain, atau masa depan hubungan
· Partner Inerference
Terjadi ketika penerima pesan menghalangi tujuan, rencana dan aktivitas
· Relational Turbulence
Emosi negative yang timbul dalam suatu hubungan yang dekat. Seperti kemarahan, kesedihan, ketakutan.
# Keterkaitan Uncertainty Theory dengan Sebuah Film
Judul Film : Driving Miss Daisy
Tahun Rilis : 1989
Sutradara : Bruce Beresford
Penulis Naskah : Alfred Uhry
Pemain : Daisy (Jessica Tandy), Boolie (Dan Aykroyd), Hoke (Morgan
Freeman)
~
Uncertainty reduction theory menjelaskan bagaimana sebuah ketidakpastian pasti terjadi ketika hendak berkomunikasi dengan orang lain. Dibuatnya teori ini yakni agar berkurangnya tingkat kedidakpastian yang dialami tiap individu saat berkomunikasi.
Dalam film “Driving Miss Daisy” terdapat karakter Daisy yakni wanita tua yang keras kepala dan tidak ingn dianggap lemah. Ia melakukan segala hal dengan sendiri. Karena suaminya telah lama meninggal dan anaknya tinggal bersama istrinya di kota lain.
Berawal ketika Daisy mengalami kecelakaan. Seketika Boolie (anaknya) mempekerjakan supir untuk mengantar Daisy kemanapun. Namun, Daisy bukanlah wanita tua yang ramah. Ia seringkali bersikap acuh terhadap supirnya yaitu Hoke. Jika dikaitkan dengan kegunaan uncertainty reduction theory, pada awal perkenalan Hoke dan Daisy, Hoke memprediksi dan memperkirakan (Behavioral) tentang bagaimana ia harus bersikap terhadap wanita tua seperti Daisy. Dan apa yang akan Daisy lakukan ketika akan berkenalan dengan Hoke.
Aksiom berarti dianggap berharga atau sesuai atau dianggap terbukti dengan sendirinya tanpa perlu bukti. Aksiom 1 menjelaskan bahwa ketika 2 orang asing saling bertemu, maka lama-lama akan mengenal satu sama lain dengan berbicara lebih banyak. Ini dialami tokoh ketika sama-sama berada di sebuah mobil. Mau tidak mau Hoke berusaha untuk mengajak Daisy berbicara. Aksiom 2 berkenaan dengan kedua orang memperlihatkan gerakan nonverbalnya. Terlihat jelas bahwa Daisy memasang muka tidak ramah pada awal mula bertemu dengan Hoke. Aksiom 3 berkenaan dengan semakin banyak ketidakpastian, maka semakin banyak orang itu ingin mencari informasi. Nah, ini terjadi ketika Hoke penasaran mengapa Daisy sangat tidak menyukai kehadiran dirinya. Ia pun mencaritahu. Aksiom 4 menjelaskan bahwa ketika tingkat ketidakpastian menurun, maka keintiman akan meningkat. Ya, ketika Daisy mencoba untuk menerima kehadiran Hoke yang selalu bersikap ramah terhadapnya, Daisy juga memulai pembicaraan mengenai dirinya. Aksiom 5 mengenai penerimaan prilaku masing-masing individu. Hoke menerima perilaku dan sikap Daisy, Daisy pun menerima prilaku Hoke yang bertugas mengantarnya kemanapun. Aksiom 6 mengenai kemiripan tokoh yag jika semakin bayak kemiripan, semakin rendah tingkat ketidakpastiannya. Ini dialami ketika mereka saling bercerita satu sama lain, pergi berdua, tertawa, dll. Aksiom 7 tentang meningkatkan kesukaan mereka. Daisy dan Hoke yang lama-kelamaan akrab akhirnya terjalinlah persahabatan diantara keduanya. Walaupun Daisy seorang yahudi dan Hoke seorang ras kulit hitam, Daisy tidak peduli tentang perbedaan itu. Aksiom 8 tentang sharing each other. Terlihat ketika Hoke mengantar Daisy beribadah, berkenalan dengan orang orang yahudi yang merupakan teman Daisy.
No comments:
Post a Comment