Tuesday 18 June 2019

Muted Group Theory (Teori Kebungkaman)- Cheris Kramarae

Chapter 33 From Em Griffin Books
Muted Group Theory (Cheris Kramarae)
Teori bungkam adalah teori yang menyatakan bahwa kelompok yang lebih dominan cenderung menekan kelompok minoritas dalam banyak hal. Misalnya, membungkam kata, ide, gagasan, dan wacana. Dalam teori ini, semua orang yang berpendapat tidak bisa disetarakan karena berasal dari latar belakang sosial dan budaya yang berbeda. Muted group terjadi karena adanya konstruksi fikiran dari kaum lain (laki-laki atau kaum dominan lainnya). Teori ini berkenaan dengan penggunaan bahasa. 
Perempuan dan kaum marjinal lainnya tidak sebebas laki-laki dalam menyampaikan pendapatnya dimuka umum. Asumsi pengenai suatu hal juga biasanya berasal dari laki-laki. Misalnya, definisi perempuan yang cantik di asumsikan harus memiliki badan yang tinggi, kulit putih, hidung mancung. Padahal semua perempuan itu cantik pada porsinya. 
Tidak hanya sebatas itu saja, asumsi akan dunia dibentuk oleh laki-laki juga terjadi. Contohnya, banyak laki-laki yang mendefinisikan perempuan tangguh adalah perempuan yang berpenampilan tomboy, mandiri, tidak suka menggunakan riasan.  Padahal, perempuan yang memiliki penampialan feminism, bisa saja tangguh. 

# Muted Groups: black holes in someone else’s universe
Muted group yang berisikan orang orang yang berasal dari kaun minoritas dianggap sebagai titik hitam dalam kehidupan. Tidak begitu dianggap. Alhasil kaum dominan membuat persepsi sendiri mengenai mereka.

# The Masculine Power to Name Experience
          Masalahnya terletak pada how men facing women dalam berbagai hal. Misalnya, laki-laki menganggap pengalaman wanita berbeda dengan laki-laki dalam hal politik, kedudukan, laki-laki menilai mereka lebih kuat dan bijaksana dalam mengambil berbagai keputusan.

# Man as The Gatekeepers of Communication
            laki-laki dianggap penjaga perempuan dalam komunikasi. Contoh dibuku, nama Cheris Kramarae yang diminta suaminya untuk mengganti namanya seperti nama suaminya. Contoh dalam hubungan pekerjaan, laki-laki menjadi editor, produser, juga harus menjaga bagiannya agar melindungi hak orang lain. Laki-laki dalam gatekeepers dinilai mampu menjaga orang lain.
# Speaking Women’s Truth in Men’s Talk: The Problem of Translation


# Keterkaitan Muted Group Theory dengan Film
Judul               : Legally Blonde
Tahun Rilis      : 2001
Sutradara         : Robert Luketic

Sosok gadis kaya, cantik, modis dan sosialita “banget” muncul di kampus Harvard yang serba serius. Dia muncul dengan pakaian yang serba pink “ngejreng”, pake kipas berbulu, dan anjing chihuahua kesayangannya. Tak ketinggalan karpet empuk, sofa serta seperangkat alat make-up.
Elle Woods yang diperankan Reese Witherspoon tak menyangka bisa masuk kampus yang terkenal serius. Meski film lama, film komedi Legally Blonde (2001)yang disutradarai oleh Robert Luketic ini layak kamu tonton kembali.
Dalam film “Legally Blonde”, si blonde berjuang keras menumpas anggapan buruk tentang dirinya. Bukan apa-apa, di Harvard, gadis-gadis tipe ini dianggap tidak memiliki kecerdasan yang optimal. Kisah cintanya pun kandas. Ia terluka dan sakit hati ketika kekasihnya mengatakan, dia nggak cukup cerdas serta tak memiliki masa depan yang baik.
Elle geram.
Ia belajar keras bagaimana menjadi seorang “gadis kutu buku” demi masuk Harvard. Bahkan untuk menarik perhatian, Elle mengirimkan video essay yang berbeda dengan calon pelajar di Harvard lainnya. Bayangkan video berbikini di pinggir kolam renang!
Pastinya dong para dewan kampus luluh hatinya dan Elle masuk ke Harvard Law School.
Perjuangan menjadi gadis kampus Harvard yang smart belum usai. Ia mengalami kesulitan dengan para mahasiswa, terutama dengan sang mantan pacar yang meremehkannya. Elle juga merasa kesulitan untuk mengikuti materi kuliah di kelas. Elle down, dan hampir menyerah.
Untunglah seorang mahasiswa tingkat akhir yang tampan bernama Emmett Richmond memberi Elle saran yang sangat simpel dan mungkin bisa kita terapkan di bangku kuliah. Mau tau?
1. Pelajari karakter dosen. Tipe seperti apa mereka? Apakah mereka tipe dosen yang suka dengan mahasiswa yang kritis dan menyukai diskusi, atau dosen teksbook yang tidak suka di debat. Atau bahkan dosen killer, yang tidak dapat disangka pikirannya dan sering memberi kuis dadakan sehingga mahasiswanya harus siap setiap saat.
2. Pelajari materi sebelum kuliah. Pelajari gaya dosen mengajar, biasanya tipe kuis dan ujian apa yang mereka berikan.
Intinya gak hanya materi kuliah, tapi pelajari juga karakter sang dosen. Inilah kunci rahasia untuk mengetahui bagaimana membuat perhatian dan membuat dosen ini terkesan. Targetnya masuk daftar list mahasiswa berpotensi bagi sang dosen. Dan hal ini berpengaruh ketika sang dosen mencari mahasiswa berpotensi untuk bekerjasama dengan mereka.
Tantangan lain sang gadis blonde dalam film ini adalah saat ikut membantu memecahkan kasus pembunuhan. Beruntunglah ia karena memiliki pengetahuan fashion sehingga misteri pembunuhan dapat terungkap.


No comments:

Post a Comment

Uses and Gratifications (Teori Kegunaan dan Kepuasan)- Elihu Katz

Chapter 28 From Em Griffin Books Uses and Gratification (Elihu Katz) Teori ini menekankan titik berat terhadap penelitian yang dilakuka...