Chapter 5 from Em Griffin Books
Mead percaya kalau pikiran, konsep diri dan komunitas/lingkungan kita akan mempengaruhi komunikasi interaksionisme simbolik. Herbert Blumer menyatakan ada 3 prinsip dari interaksionalisme simbolik yang berkenaan dengan makna, bahasa dan pemikiran.
Manusia memaknai sesuatu berdasarkan asumsinya masing masing dan tak jarang asumsi manusia satu dengan yang lainnya berbeda. Interaksi simbolik artinya mengacu pada penggunaan symbol symbol dalam interaksi.
Contohnya, koleksi foto instagram teman yang mengenakan jaket bertuliskan Supreme dengan background menunjukkan ia sedang berada di luar negeri. Foto tersebut menandai sebuah status sosialtertentu. Brand fashion mahal mendeskripsikan kemampuan finansialnya untuk membelinya. Background foto luar negeri menunjukkan bahwa dirinya memiliki akses dan kemampuan untuk traveling ke negeri orang yang tentunya tidak semua orang mampu.
1. Meaning: The Construction of Social Reality
Manusia bertindak berdasarkan makna yang kita interpretasikan kepada orang lain dari perilaku dan tindakan kita. To argue that humans act on their definition of situation.
Stimulus-> Interpretasi-> Respon
Misalnya, ketika kita memakai seragam sekolah dan berada disekolah, artinya kita
menginterpretasikan diri kita bahwa kita adalah siswa sekolah.
2. Language: The Source of Meaning
Bahasa menjadi sumber dari pengertian. Artinya, dengan bahasa kita menginterpretasikan apa yang kita maksud. Dalam buku ini dikatakan bahwa sebagai manusia, kita punya kebijakan untuk menamakan sesuatu.
Misalnya, orang yang berbicara dengan intonasi yang ketus, tandanya ia sedang marah. Contoh pada buku, seorang ayah dan anak mengalami kecelakaan tertabrak kereta. Sang ayah meninggal. Sang anak harus segera di operasi. Dokter bedahnya ga tega dan gajadi mengoprasi si anak soalnya mukanya pucat dan terdiam. Muka pucat menyimbolkan ketidakkuatan si anak jika operasi dilanjutkan.
3. Thinking: The Process of Taking The Role of The Other
Pikiran sebagai proses pengambilan peran orang lain. Bahwa interpretasi seseorang terhadap symbol, dipengaruhi oleh pemahaman yang ada pada dirinya sendiri. Proses two-second delay dinamakan juga minding. Minding adalah proses pemikiran berikutnya, mengantisipasi orang lain yang di reaksikan. Mead berkata bahwa kita tidak butuh dorongan sebelum kita lompat. Kita akan otomatis berbicara pada diri sendiri untuk sort out the difficult meaning.
4. The Self: Reflections in a Looking Glass
Mengemukakan bahwa konsep diri terdiri dari kesadaran individu mengenai keterlinbatannya yang khusus dalam seperangkat hubungan sosial yang sedang berlangsung atau dalam suatu komunitas yang terorganisasi. Dengan kata lain individu menjadi obyek dirinya sendiri dengan mengambil posisi orang lain dan menilai perilakunya sendiri seperti mereka inginkan. (take the role of the other). Melihat dirinya seperti apa yang orang lain lihat.
5. Society: The Socializing Effect of Others Expectations
Komunitas adalah efek sosialisasi harapan bagi orang lain. Hal ini tentang bagaimana kita berperilaku didalam suatu situasi sosial. Pembentukan seseorang. Misalnya, dalam keluarga ada ayah, ibu, dan kakak. Pembentukan karakter si adik tergantung bagaimana ayah, ibu dan kakak saat berperilaku dirumah. Akan berbeda ketika si adik berada di lingkungan sekolah yang mana teman temannya memiliki karakter yang berbeda.
# A Sample of Applied Symbolic Interaction (contoh interaksi simbolik yang diterapkan)
· Creating Reality: Goffman menyebut interaksi sosial sebagai konsep dramaturgi. Ia mengklaim bahwa kita semua terlibat dalam negosiasi kepada orang lain dan terkadang menyembunyikan identitas dengan tidak sengaja dalam sebuah situasi.
· Meaning-ful Research: peneliti secara sistematis akan menjabarkan hasil kepada orang-orang yang tengah mempelajarinya. Participants observer mengadopsi sikap yang interesting atau tidak interesting dimana mereka mendengarkan secara baik-baik tentang apa yang orang lain bicarakan tentang apa yang mereka interpretasikan. Mead mengatakan hal ini sama saja dengan “hanya ada satu cara untuk mengetahui binatang itu kuda atau bukan hanya dengan mencium aromanya, cara ia makan, dan cara ia tidur.
· Generalized Other: mengenali orang lain. Bagaimana kita mulai mengenal orang lain dan menginterpretasikan first impression kita terhadap orang tersebut.
· Self-Fulfilling Prophecy: seperti looking glass self. Yaitu bagaimana kita menilai diri sendiri dari pa yang orang lain lihat pada diri kita.
· Symbol Manipulation: you start with people, their traditions, their prejudices, their habits, their attitudes, and all of those other circumstances that make up their lives. Seorang peneliti mendirikan organisasi bagi kaum proletar demi memenuhi penelitiannya dan mengharumkan almamater.
# Ethical Reflection: Levina’s Responsive “I”
Without the other, there is no “I”. adanya ethical echo yang membuat responsibility he believed we all have to care of each other.
# Critique: Setting The Gold Standard for Four Interpretive Criteria
Dikatakan bahwa ketika kita mengira bahwa interaksionisme simbolik adalah suatu hal yang objektif, sepertinya perlu diteliti lagi oleh para ilmuan untuk memprediksi dan mentest teori ini. There are 4 interpretive criteria
· Clarification of values: mead menyatakan bahwa tiap manusia bebas untuk membuat pengertiannya sendiri terhadap pilihan dimana mereka akan bertindak saat mengadapi problem.
· Understanding of people: by showing bagaimana manusia secara sosial terkonstruksi konsep dirinya as well as the way society influences. Theory based on ethnographic.
· Community of agreement: kelompok mempengaruhi interpretasi seseorang. it says about power, domination or emotion dimana community organizer deal with it everyday.
· Understanding of people: by showing bagaimana manusia secara sosial terkonstruksi konsep dirinya as well as the way society influences. Theory based on ethnographic.
· Community of agreement: kelompok mempengaruhi interpretasi seseorang. it says about power, domination or emotion dimana community organizer deal with it everyday.
· Aesthetical appeal
As a final note, interaksionisme simbolik berkaitan dengan eyes, ears, and oter sense receptors work fine, but pesan yang mereka sampaikan get scrambled on the way to his brain.
As a final note, interaksionisme simbolik berkaitan dengan eyes, ears, and oter sense receptors work fine, but pesan yang mereka sampaikan get scrambled on the way to his brain.
# Contoh jurnal yang berkaitan dengen Interaksionisme Sembolik
interaksi simbolik organisasi masyarakat dalam ... - Journal UNYhttps://journal.uny.ac.id/index.php/informasi/article/.../13036/pdfJudul
INTERAKSI SIMBOLIK ORGANISASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA
Abstrak
Penelitian ini menganalisis interaksi simbolik Muhammadiyah sebagai organisasimasyarakat dalam rangka mengantisipasi konflik akibat perbedaan pandangan keagamaan untuk dapat berpartisipasi dalam pembangunan desa. Interaksi simboliksebagai peranan komunikasi tersebut dilakukan untuk mempengaruhi masyarakat agar dapat menerima Muhammadiyah dan memberikan kesempatan untukmenjalankan program-program organisasinya. Tujuan penelitian, adalah menganalisisinteraksi simbolik Muhammadiyah untuk mewujudkan kepercayaan dan dukunganmasyarakat dalam pembangunan desa. Melalui metode kualitatif, hasil penelitianmenunjukkan interaksi simbolik yang dilakukan melalui komunikasi interpersonal, komunikasi dialogis dan komunikasi kelompok dapat mewujudkan konsensus dan dapatmeredam konflik, dari organisasi yang awalnya ditolak sampai menjadi organisasi yang diterima dan selanjutnya berhasil menjadi pelopor dalam pembangunan desa.
Kesimpulan
Muhammadiyah yang memiliki perbe-daan dalam soal penerapan aqidah Islamiyahtelah berhasil mengatasi hambatan yang di- lakukan oleh masyarakat dengan melakukan tindak komunikasi yang tepat dalam interak- si simbolik. Proses interaksi simbolik dilaku- kan melalui keterbukaan dan tidak menutupi adanya perbedaan.
Kesimpulan
Muhammadiyah yang memiliki perbe-daan dalam soal penerapan aqidah Islamiyahtelah berhasil mengatasi hambatan yang di- lakukan oleh masyarakat dengan melakukan tindak komunikasi yang tepat dalam interak- si simbolik. Proses interaksi simbolik dilaku- kan melalui keterbukaan dan tidak menutupi adanya perbedaan.
Interaksi simbolik yang dilakukan mela- lui komunikasi interpersonal, komunikasi dialogis, dan komunikasi kelompok untuk menyampaikan keterbukaan prinsip dan menawarkan tindakan komunikatif yang mengarahkan para pelaku komunikasi untuk mencapai konsensus bersama telah mendu- kung keberhasilan organisasi untuk mewu- judkan interaksi simbolik yang positif dan keberhasilan program kerjanya.
Komunikasi berlandaskan kekeluargaan telah menjadi alat efektif untukmeminimalisir konflik dalam interaksi simbolik, membangun definisi situasibersama komunikasi dan membuka ruang partisipasi dalam pembangunan desa.
Komunikasi berlandaskan kekeluargaan telah menjadi alat efektif untukmeminimalisir konflik dalam interaksi simbolik, membangun definisi situasibersama komunikasi dan membuka ruang partisipasi dalam pembangunan desa.
No comments:
Post a Comment